JAM tangan sudah menunjukkan pukul 10.40. Seorang lelaki dengan mengenakan sarung dan baju koko berwarna putih tampak berjalan dengan cukup hati-hati. Tangan kanannya memegang sebuah tongkat, kedua matanya terbungkus kacamata hitam.
Sementara tangan kirinya meraba-raba di sekelilingnya. Lelaki muda itu adalah Nanang Qosim, penyandang tuna netra warga Dusun Labansukadi, Desa Labanasem, Kabat. Meski kedua matanya tidak lagi bisa melihat dengan normal, Nanang masih mampu berjalan kaki menuju masjid di sekitar rumahnya.
Tongkat di tangan kanan seolah menunjukkan arah menuju Masjid Bai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar