PELUH bercucuran dari wajah Masitah, 41. Ibu dua anak itu tengah bekerja keras untuk mengaduk adonan semen bercampur pasir yang akan digunakan untuk menempelkan bata menjadi tembok. Meski pekerjaan sebagai kuli bangunan identik dengan pekerjaan pria, tetapi Masitah tampaknya tak peduli.
Tidak ada lagi urat kecantikan apalagi kelemah lembutan yang ditunjukkannya saat harus berjibaku dengan semen, batu-bata, dan material bangunan lainnya. Ketika menjelang siang, Masitah pun duduk sejenak untuk beristirahat. Begitu melihat Jawa Pos Radar Banyuwangi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar